Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Thursday, June 30, 2011
097) Tahun 1960 Berawalnya Pembaruan Karismatik Modern
Dennis J. Bennett (1917-1991)
Pendeta sebuah gereja yang berdekatan meminta Dennis Bennett, pendeta jemaat Gereja Episkopal St. Mark di Van Nuys, California, untuk membantunya. Pendeta tersebut mempunyai beberapa orang teman yang telah "menerima baptisan Roh Kudus" dan menggunakan bahasa lidah.
Meskipun Bennett tidak tahu banyak tentang hal itu, ia setuju menemui pasangan itu. Kemudian ia pun mengalami baptisan serupa.
Baptisan tersebut tersebar di lingkungan itu, dan gereja pasangan tersebut memulai kelompok doa. Pertemuan mereka sangat antusias tetapi tertib dan sering berlangsung sampai pukul 1:30 pagi. Menjelang tanggal 3 April 1960, kira-kira tujuh puluh anggota gereja Bennett "dibaptis dengan Roh".
Meskipun kegiatan karismatik tidak diizinkan dalam kebaktian-kebaktian formal Bennett, berita tentang hal itu telah tersebar, dan banyak orang bertanya-tanya. Akhirnya terjadilah perpecahan. Bennett mengundurkan diri dari gereja tersebut, dan sukar ditebak berapa banyak orang yang akan bertahan di gereja itu.
Tidak seperti orang lain yang pecah dari gereja karena tidak sepaham, Bennett memutuskan tetap berada dalam imamat Episkopal. Ia berpindah ke Seattle, dan gereja yang sedang berjuang yang ia layani di sana mempunyai kehidupan baru. Gerakan karismatik tersebar, dan Bennett pun menjadi figur nasional.
Pusat gerakan tersebut tetap berada di Van Nuys. Jean Stone, seorang anggota St. Mark, mendirikan Blessed Trinity Society pada tahun 1961 untuk memberi persekutuan dan informasi bagi gerakan karismatik yang sedang bertumbuh itu. Pada tahun 1962 perkumpulan tersebut meluncurkan seminar-seminar "Christian Advance". Semuanya ini dirancang untuk denominasi-denominasi tradisional, untuk memperkenalkan kepada mereka pelayanannya serta anugerah Roh Kudus. Meskipun para karismatik ini kadang-kadang dicaci-maki atau disalahpahami, mereka selalu mendapat tempat sebagai kelompok minoritas di gereja-gereja non-karismatik, tempat mereka kadang-kadang tumbuh menjadi berstatus mayoritas.
Dengan pesat gerakan tersebut menyebar ke seluruh daerah Los Angeles, dan ketika pars nasional memberitakannya, gerakan tersebut menyebar ke seantero negeri. Akhir tahun 1966, sekelompok sarjana Katolik di Universitas Duquesne, Pittsburgh, mulai memperhatikan pengalaman karismatik. Awal tahun berikutnya, beberapa dari antara mereka mengalaminya sendiri. Setelah retret akhir pekan, tiga puluh orang lagi menjadi pengikutnya, baik para mahasiswa maupun para profesor, dan lahirlah komunitas karismatik.
Sebagian besar gerakan karismatik ini bermula di kalangan atas dan menengah. Hal itu bermula di gereja-gereja California yang mewah dan mempengaruhi denominasi-denominasi tradisional Presbiterian dan Episkopal kelas atas. Di Gereja Katolik, gerakan ini bermula tidak dari tingkat paroki, tetapi di universitas-universitas. Berawal dari sini kemudian meluas ke semua tingkat masyarakat.
Sungguh janggal, gerakan karismatik hampir tidak ada hubungan dengan Gereja-gereja Pentakosta. Berdirinya gerakan mereka tidak sebagai perpanjangan tangan dari Gereja Pentakosta dan terselenggara di dalam aliran-aliran tradisional non-Pentakosta. Namun, pernah ada hubungan. Pasangan yang telah berkonsultasi dengan Bennett menerima baptisan karena pengaruh teman-temannya dari Pentakosta. Pola tersebut dilanjutkan di mana-mana.
Mengapa gerakan karismatik meraih popularitas pesat seperti itu? Orang-orang terpelajar mengemukakan beberapa alasan.
Pada kebangkitan kampanye Oral Roberts, tahun 1951, peternak hewan Demos Shakarian mendirikan Full Gospel Business Men's Fellow-ship International yang menarik orang-orang awam Pentakosta ke dalam persekutuan terse-but. Organisasi ini segera membuka peluang agar dunia non-Pentakosta dapat menghargai aliran Pentakosta.
Menurunnya "gerakan penyembuhan" pada akhir tahun 1950-an membuat para penganut Pentakosta kembali berfokus pada penginjilan, dan pada tahun 1968 pengkhotbah Pentakosta populer, Oral Roberts, menjadi seorang Methodis. Namun, pemimpin Pentakosta yang lama berkecimpung, David du Plessis, mungkin mempengaruhi pengenalan karismatik ke dalam gereja-gereja utama lebih daripada semuanya ini. Bertahun-tahun lamanya ia bekerja sebagai duta tidak resmi bagi gerakan Pentakosta, dengan berbicara kepada orang-orang terpelajar dan para pemimpin non-Pentakosta – termasuk beberapa yang ada di Dewan Gereja-gereja se-Dunia – tentang keyakinannya. Sifat ramah dan martabat pribadi Du Plessis membuat banyak orang mendengarkannya.
Jalan bagi gerakan karismatik telah dipersiapkan, dan ketika ketakutan orang-orang pada aliran-aliran utama telah hilang, dengan cepat mereka menerima ajaran-ajaran di dalam gerakan karismatik.
Karismatik telah menjadi salah satu ekspresi Kristen paling dinamis pada abad kedua puluh, yang efektif menjangkau mereka yang tidak tersentuh gereja-gereja lebih tradisional. Mereka memiliki ekspresi-ekspresi ibadah yang lebih bersemangat, terbaur dengan optimisme bahwa mereka ada di mana Rob Allah telah menempatkan mereka. Keterbukaan pada metode-metode penginjilan baru, ditambah dengan aset-aset lain, membuat mereka menjadi fenomena di seluruh dunia, serta merupakan salah satu gerakan yang meraih sukses luar biasa di negara-negara dunia ketiga.
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/100-peristiwa-penting-dalam-sejarah-kristen-vt1555-80.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment