000


Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga

123

Laman

Thursday, June 30, 2011

088) Tahun 1886 Gerakan Relawan Mahasiswa Dimulai


Pada salah satu konferensi musim panas yang diadakan Dwight L. Moody, revivalis agung ini mengundang para mahasiswa perguruan tinggi ke konferensi Mt. Hermon, di Northfield, Massachusetts, untuk pemahaman Alkitab dan persekutuan selama sebulan. Konferensi yang diadakan pada bulan Juli 1886 itu dihadiri 151 mahasiswa.

Pada dua minggu pertama, konferensi itu berjalan biasa. Tidak membicarakan misi sama sekali. Pemahaman Alkitab adalah acara setiap harinya. Namun seorang mahasiswa dari Princeton berdoa tentang kebutuhan dunia. Ia merasakan bahwa Allah akan memakai persekutuan ini untuk memicu gerakan pekabaran Injil. Mahasiswa tersebut benar.

Ia mengumpulkan dua puluh satu orang yang berpikiran sama untuk berdoa bersama-sama. Mereka berdoa agar semangat misi dapat mengisi konferensi itu. Pada tanggal 16 Juli, pembicara A.T. Pierson menyampaikan pidato yang membangkitkan tantangan penginjilan: "Semua harus pergi dan pergi untuk semua." Semangat itu menjadi lebih marak pada tanggal 24 Juli, dengan "pertemuan sepuluh negara". Wakil dari sepuluh negara dan kebangsaan berbicara secara singkat, melaporkan kebutuhan di negara mereka. Pada minggu-minggu terakhir konferensi itu, banyak mahasiswa memutuskan mengabdikan hidup mereka bagi pelayanan misi. Menjelang akhir konferensi, seratus dari antara mereka telah membuat komitmen yang sama.

Pada hari terakhir konferensi itu, para mahasiswa memikirkan cara untuk memelihara semangat tersebut dan menyebarkannya. Mereka menunjuk Robert P. Wilder untuk mendatangi berbagai perguruan tinggi sepanjang tahun itu, memberitakan apa yang terjadi di Mt. Hermon. Ia mulai mengumpulkan mahasiswa yang bertekad mengabarkan Injil. Pada tahun berikutnya, Wilder dan seorang rekannya mengunjungi 167 perguruan tinggi, dan 2.200 mahasiswa berikrar untuk bekerja di ladang misi.

Akan tetapi, menjelang 1888 semangat itu mulai menurun. Gerakan tersebut membutuhkan kepemimpinan dan organisasi. Pada pertemuan di Mt. Hermon, suatu kelompok inti terdiri dari lima puluh orang memutuskan menunjuk tiga pimpinan dewan: Wilder mewakili Inter-Seminary Missionary Alliance (Aliansi Misionaris Antar-Seminari); Nettie Dunn dari YWCA; dan John R. Mott dari YMCA. Mott akan berperan sebagai tokoh sentral dengan menjadikan gerakan mahasiswa ini sebagai lembaga kegiatan penginjilan dan oikumene seluruh dunia.

Mott baru lulus dari Universitas Cornell, tempat ia aktif dalam kepemimpinan YMCA. Ia berkemauan keras memenangkan jiwa-jiwa, maka ia mengambil peranannya dalam Gerakan Relawan Mahasiswa (Student Volunteer Movement – SVM) yang baru dibentuk dengan sangat serius. Komunikasi, publisitas dan organisasi – Mott unggul dalam bidang-bidang ini. Ia memastikan kelompok misi lain agar tahu bahwa SVM bukan untuk menyaingi mereka, tetapi mendukung mereka. Para mahasiswa yang berjiwa misi dari berbagai perguruan tinggi dikumpulkan dan dibagi dalam "kelompok", bertemu secara teratur untuk berdoa Berta membangkitkan semangat. Konvensi-konvensi mahasiswa relawan diadakan setiap empat tahun sekali. Mott dan para pemimpin lainnya mengadakan perjalanan jauh dalam upaya mereka mencari, melatih dan mengirim misionaris-misionaris baru.

Motto yang tersiar luas dengan jelas adalah: "Penginjilan dunia dalam generasi ini". Mott menulis sebuah buku dengan judul tersebut. Menjelang 1914, SVM telah berjasa mengirim sebanyak 5.000 misionaris ke ladang misi.

Akan tetapi di balik jumlah tersebut, gerakan itu berjasa bagi kegairahan penginjilan baru se-Dunia. Organisasi-organisasi lain mendapat keuntungan dari itu. Pada tahun 1895, Mott ikut membentuk Federasi Mahasiswa Kristen Sedunia dan menjadi sekjennya yang pertama. Gerakan penginjilan orang awam lahir pada konferensi SVM tahun 1906, dengan mengadakan kampanye mencari dukungan orang-orang awam untuk misi. Mott juga merupakan figur utama pada Konferensi Pekabaran Injil Internasional di Edinburgh pada tahun 1910. Hal ini kemudian mengarah pada pembentukan World Council of Churches (Dewan Gereja-gereja se-Dunia).

Mott telah terkenal luas dan telah memberikan pengaruh besar. Presiden Wilson menawarinya menjadi duta besar di China; tetapi ia menolak. Princeton berpikir menjadakan dia presiden perguruan tersebut, juga ia tolak. Mott mendapat kesempatan menjadi menteri luar negeri, ia menolak. la adalah orang yang menyatu dengan misi, dan misi adalah misi.

Semangat misi di Amerika Serikat mati setelah Perang Dunia I. Namun, misionaris-misionaris yang diilhami SVM melayani bertahun-tahun lamanya. Gerakan Relawan Mahasiswa telah melakukan apa yang telah dilakukan William Carey satu abad sebelumnya, membangkitkan keinginan bermisi pada waktu-waktu kritis.
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/100-peristiwa-penting-dalam-sejarah-kristen-vt1555-80.html

No comments:

Post a Comment