000


Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga

123

Laman

Thursday, June 30, 2011

045) Tahun 1498 Savonarola Dieksekusi


Reformator Girolamo Savonarola (1452-1498)


Menjelang akhir abad kelima belas, Renaisans tumbuh subur di Florence. Penguasa yang kejam di Republik tersebut, Lorenzo de Medici, telah menjadi pelindung seni dan telah membawa ke sana orang-orang terkenal untuk memperkaya kebudayaan kota itu. Tetapi, sementara seni dan sastra tumbuh subur di Florence, begitu pula dengan korupsi dan ketamakan. Pemerintahan Medici membuat kota itu egois dan gila harta. Gereja pun terkena pengaruhnya, karena ikrar kemiskinan sudah tidak punya arti sama sekali di biara-biara Florence.

Ke kota keduniawian inilah Girolamo Savonarola datang, seorang biarawan Dominikan yang saleh dan bersemangat, yang berpegang teguh pada tradisi pengajaran ordonya. Meskipun ia bersuara keras melawan dosa, dengan meramalkan keruntuhan kota yang menamakan dirinya Kristen itu, dan yang hanya peduli pada kegemerlapannya sendiri, biarawan tersebut menarik hati orang-orang di kota itu. Berbondong-bondong orang berkumpul untuk mendengarkan ceramahnya.

Pada tahun 1494, ketika Perancis menyerang mereka, masyarakat Florence sudah tidak percaya lagi pada orang-orang Medici dan menggulingkannya dalam suatu revolusi. Savonarola diangkat menjadi penguasa baru, dan perubahan menakjubkan pun terjadilah. Rakyat menanggalkan segala sesuatu yang berbau gaya hidup boros – termasuk pakaian mewah dan sarana judi. Para bankir dan pedagang mengembalikan apa yang mereka ambil secara tidak jujur. Massa berdatangan untuk mendengarkan khotbah Savonarola. Para pria dari keluarga baik-baik menjadi biarawan.

Akan tetapi Savonarola telah menyerang paus dan biarawan-biarawan duniawi lainnya. Paus Alexander VI khususnya, telah terlibat skandal, dan merupakan ayah dari sejumlah anak haram. Pada tahun 1495, karena muak dengan serangan Savonarola, ia memerintahkan Dominikan tersebut agar berhenti berkhotbah. Savonarola patuh, dan menggunakan waktunya untuk belajar. Satu tahun kemudian, dengan anggapan bahwa biarawan ini sudah jinak, Alexander mengizinkan ia berkhotbah lagi. Segera saja biarawan ini kembali menyerang adanya korupsi di gereja.

Pada tahun 1497, paus mengucilkan Savonarola, tetapi rakyat Florence berada di belakangnya. Satu tahun kemudian, paus mengancam akan memberikan interdik kepada kota tersebut jika Savonarola tidak dikirim kepadanya. Meskipun Savonarola meminta penguasa beberapa negara mengadakan konsili untuk mengganti paus, tetapi tidak ada hasilnya.

Pertobatan orang-orang Florence agaknya hanya luarnya saja, karena ketika mereka tidak menerima hantuan apa pun, segera mereka berbalik melawan pemimpinnya. Pemerintahan kota jatuh ke tangan musuh, dan mereka pun menyerahkan Savonarola kepada dua orang duta paus, yang diinstruksikan untuk segera mengeksekusinya. Savonarola dan dua orang terdekatnya dibakar di alun-alun kota itu.

Meskipun banyak orang Protestan mengaku Savonarola sebagai rekan mereka, namun pemikirannya sungguh-sungguh Katolik. Seperti banyak orang sebelumnya, ia mempunyai hasrat besar melihat orang-orang hidup seperti mereka yang telah dipanggil Kristus. Tetapi masyarakat kaya yang bersifat keduniawian, yang ia tentang, tidak dapat membiarkan kutukannya.

Sumber : http://www.sarapanpagi.org/100-peristiwa-penting-dalam-sejarah-kristen-vt1555-40.html

No comments:

Post a Comment